Selasa, 08 Oktober 2013

Trik Teknik Mendapatkan Foto Yang Tajam

Trik Teknik Mendapatkan Foto Yang Tajam, Tahap penting mendapatkan hasil foto yang tajam adalah keinginan semua penghobi fotografi. Berikut ini kami akan membahas cara mendapatkan foto yang tajam dengan kamera digital. Mendapatkan foto yang tajam termasuk gampang-gampang susah. Sebelum meneruskan tulisan ini, alangkan baiknya kita baca kembali tentang tulisan mengenal teknis segitiga exposure.

Karena Shutter Speed, Aperture dan ISO adalah 3 peranan penting untuk mendapatkan foto yang tajam, terlepas dari aturan Rule Of Third atau lain halnya. Ok berikut ini beberapa penyebab foto tidak tajam yang sering terjadi pada umumnya.
Penyebab Foto tidak Tajam

  • Tidak Fokus : meski teknologi lensa kamera era saat ini sudah dilengkapi fitur auto fokus, tidak sedikit mereka yang masih belum memaksimalkan fitur auto fokus tersebut. Tidak fokus pada obyek foto menjadi salah satu sebab foto tidak tajam. Maksimal fitur auto fokus pada kamera, dan seringlah memotret untuk melatih tangan anda :D .
  • Obyek Yang Bergerak : penyebab foto tidak tajam bisa juga karena kekurangan kita memahami fitur kamera dan bahkan mengenai teknik exposure. Objek bergerak bisa diabadikan dengan berbagai teknik, frazing/membekukan objek misalnya. Shutter speed yang tinggi/cepat adalah salah satu kunci utama untuk mendapatkan ketajaman foto tersebut.
  • Kamera Bergerak/Goyang : pergerakan atau goyangan kamera saat memotret bisa mengakibatkan foto tidak tajam (blur). Terlebih lagi jika kita belum memahami teknik exposure shutter speed atau kecepatan rana.
  • Noise : pada artikel sebelumnya tentang definisi dan fungsi ISO sudah kita jelaskan hubungan ISO dan noise. Iso yang tinggi bisa menjadi salah penyebab kekurang tajaman foto tidak tajam selain bisa menimbulkan noise pada foto.
www.rainphotowork.blogspot.com dan Belajar Dasar Fotografi Pemula

Tips Mendapatkan Foto Yang TajamEmpat penyebab umum yang sering terjadi yang menjadi penyebab foto tidak tajam sudah, sekarang saatnya mengulas tips memotret untuk mendapatkan foto yang tajam.
Cara Mendapatkan Foto yang Tajam

  • Pilih Aperture yang Tepat : Seperti yang sudah kami sebutkan di atas, Aperture memiliki peranan penting untuk mendapatkan foto yang tajam. Karena Aperture memiliki peranan terhadap kedalaman fokus atau disebut sebagai Depth of Field. Intinya Aperture dengan F angka besar foto Anda akan tajam dari depan (foreground) sampai belakang (background), sebaliknya F kecil akan semakin sedikit area tajam foto. Kombinasikan shutter speed untuk mendapatkan hasil exposure yang tepat.
  • Maksimalkan Sweet Spot Lensa: Sweet spot adalah aperture terntentu dimana lensa mampu menghasilkan ketajaman foto yang maksimal. Sweet spot lensa biasanya berada dua stop diatas batas maksimal kemampuan aperture terlebar lensa. Misal lensa Nikon Af-s 35mm F1.8, sweet spot lensa tersebut pada F2.2. Contoh pada lensa 18-55mm memiliki Aperture terlebar F3.5 untuk mendapatkan ketajaman foto minimal atur ke F5.6.
  • Pilih Shutter Speed yang Tepat :  Selain Aperture, kecepatan rana/shutter speed juga memiliki peranan penting. Pilih kecepatan rana yang tepat untuk mendapatkan hasil foto yang tajam. Semakin cepat shutter speed, maka semakin besar harapan untuk menghindari foto yang blur.  Perlu Anda ketahui, untuk menentukan shutter speed agar memperoleh foto yang tajam ada sedikit aturan. Gunakan shutter speed di atas angka focal lenght atau panjang maksimal lensa. Misal lensa 70-200mm, gunakan speed minimal 1/250 untuk menghindari goyangan dan mendapatkan foto yang tajam.
  • Gunakan ISO yang Sekecil Mungkin : Iso merupakan hal yang tidak bisa ditinggalkan untuk mendapatkan exposure yang tepat. Namun untuk mendapatkan foto yang tajam, gunakanlah ISO sekecil mungkin.
  • Fokus yang Tepat : Pada sebagian orang ada yang tidak mempercayai fitur auto fokus pada kamera/lensa. Bahkan tidak sedikit memilih manual fokus untuk mendapatkan foto yang tajam. Apapun caranya, manfaatkan fokus yang tepat untuk mendapatkan foto yang tajam.
  • Gunakan Fitur Image Stabilisation : Dalam kamera Canon disebut IS, untuk kamera Nikon disebut VR. Dengan fitur Image Stabilisation pada lensa atau kamera dapat membantu memaksimalkan kestabilan dari pergerakan kamera/lensa saat memotret.
  • Gunakan Tripod/Monopod : saat Anda memotret dengan Aperture kecil atau diafragma dengan angka besar misal F22, penggunaan tripod/monopod sangat membantu dalam mengatasi kamera yang goyang pada saat memotret meskipun penggunaanya tidak praktis akan tetapi foto yang dihasilkan lebih tajam dan lebih bagus.
  • Pastikan Kamera dan Lensa Bersih : Setiap selesai menggunakan kamera apalagi digunakan diruangan terbuka, jangan lupa bersihkan peralatan kamera seperti lensa dan sensor kamera dari noda, debu dan kotoran karena hal tersebut akan mempengaruhi hasil foto seperti menimbulkan bercak pada foto. Baca juga tips merawat kamera.
  • Pegang Kamera Dengan Tepat : Foto blur selain tidak tepatnya menentukan shutter speed, posisi memegang kamera juga memiliki peranan. Selain menggunakan tripod/monopod, cara praktis lainnya adalah memegang kamera dengan benar

Bagaimana bingung dengan ulasan Tips Mendapatkan Foto Yang Tajam ini ? Sekali lagi segita exposure adalah hal terpenting dalam fotografi, kuasai konsep segitiga exposure tersebut, kami yakin Anda bisa mendapatkan foto yang bagus. Salam Jepret titik jos !

ayo semangat obrak abrik kamera. tulisan : Trik Teknik Mendapatkan Foto Yang Tajam

Belajar Dasar Fotografi Pemula

Belajar Dasar Fotografi Pemula, Tutorial Tahap penting Awal start point penggunaan kamera bagi yg awam. Beberapa tips fotografi tidak hanya bisa diaplikasikan pada kamera dSLR untuk mendapatkan hasil yang bagus. Jadi, kalaupun kameramu adalah kamera saku atau kamera ponsel sekalipun, lima tips berikut bisa sangat berguna untukmu, terutama kalau kamu benar-benar baru belajar fotografi.
Rule of Thirds

Ini adalah teknik komposisi yang sangat mudah untuk dipelajari. Intinya, fotomu akan kelihatan lebih menarik kalau objeknya tidak tepat di tengah. Semua kamera digital – bahkan yang ada di ponselmu – punya pengaturan ‘grid’, yang terdiri dari dua garis vertikal dan dua horizontal yang ‘melapisi’ fotomu sehingga akan tampak seperti terbagi menjadi 9 bagian. Jika kamu mengaktifkan pilihan ini, maka kamu akan bisa mengatur letak objek di dua pertiga bagian foto berdasarkan garis-garis panduan ini.
Ubahlah Ketinggian Kamera Atau Sudut Pandangmu

Umumnya orang memotret dengan ketinggian kamera sejajar mata. Tapi ini adalah cara yang membosankan. Cobalah untuk menggerakkan kamera ke atas atau ke bawah untuk mendapatkan foto yang lebih menarik. Mungkin ini akan terasa sulit karena kamu tidak bisa melihat apa yang kamu foto melalui viewfinder. Tapi seiring waktu, kamu akan menemukan cara memotret dengan cara-cara yang unik atau – sederhananya – kamu bisa menggunakan kamera yang punya LCD fleksibel yang bisa dimiringkan ke segala arah untuk mengontrol komposisi.
Selalu Gunakan Pilihan Resolusi dan Kualitas Maksimal

Karena memory card sekarang sudah bukan barang mewah lagi, tidak ada alasan untuk menghemat kapasitasnya dengan menggunakan pilihan ukuran foto kecil atau resolusi rendah. Selalu gunakan pilihan tertinggi yang disediakan kameramu. Dengan begitu, kamu punya foto dengan kualitas bagus yang bisa dicetak, diedit, dan dibagikan tanpa mengurangi keindahannya. Kalau kameramu mendukung format RAW – yaitu dimana semua data yang direkam sensor kamera tersimpan – gunakanlah format itu.
Trio Penting Dalam Exposure: ISO, Aperture, dan Shutter Speed

www.rainphotowork.blogspot.com

Ini adalah bagian tersulit tentang fotografi bagi pemula. Secara singkat, penjelasannya begini:

  • ISO adalah seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya; ISO tinggi akan memungkinkanmu memotret bahkan di bawah cahaya redup, tapi akan ada lebih banyak ‘noise’. ISO rendah lebih baik, tapi tidak selalu memungkinkan untuk digunakan terutama di dalam ruangan.
  • Aperture menentukan focal length(angka f atau f/ ) dan menggambarkan ukuran fisik bukaan lensa. Angka tinggi berarti ada lubang kecil yang memasukkan sedikit cahaya, yang hasilnya akan menunjukkan ketajaman pada daerah background. Angka f kecil berarti bukaan lensanya besar, dan background akan nampak kabur atau out of focus.
  • Shutter Speed adalah seberapa lama shutter tetap terbuka untuk membiarkan cahaya masuk ke sensor. Jika terbuka untuk waktu yang cukup lama, maka foto yang dihasilkan akan menunjukkan gerakan, sementara waktu singkat akan menangkap hanya satu gerakan diam.

Pelajari Mode Yang Ada Di Kameramu

Bahkan kamera saku pun setidaknya punya mode-mode berikut:

  • Manual mode yang akan membiarkanmu mengatur semua pilihan pemotretan.
  • Otomatis yang menyerahkan pengaturan sepenuhnya pada kamera.
  • Programmed yang menyediakan pilihan-pilihan yang lebih spesifik untuk objek atau teknik tertentu seperti olahraga, portrait, kembang api, dan sebagainya.

Pada kamera dSLR, kamu akan menemukan beberapa mode lainnya, dan penting juga untuk kamu ketahui. Pengaturan-pengaturan ini akan membiarkanmu mengatur beberapa variabel dan menyerahkan sisa pengaturannya pada kamera.
  • Av/A: Aperture Value. Ini adalah yang paling umum digunakan untuk pemotretan secara umum dan memberimu keleluasaan untuk mengatur angka Aperture atau f/. Kamera akan kemudian menghitung shutter speed dan ISO terbaik untuk bekerja sama dengan angka f yang kamu pilih.
  • Tv/S: Time Value/Shutter Speed. Ini akan memberimu kontrol atas shutter speed, tentunya. Lalu kamera akan menentukan angka aperture dan ISO terbaik untuk digunakan.

Dua mode diatas adalah yang akan paling banyak kamu pelajari jika kamu benar-benar baru menggunakan dSLR.
artikel pengenalan Belajar Dasar Fotografi Pemula